Tampilkan postingan dengan label Tarbiyah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Tarbiyah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 21 Februari 2019

Wisuda Perdana, Dirjen Pendis; Alumni IAIN Harus Memiliki Soft Skill

IAIN Parepare--- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar wisuda perdana di Auditorium IAIN Parepare, Kamin (21/02).

Sebanyak 532 wisudawan dan wisudawati terdiri dari empat fakultas yakni, Fakultas Tarbiyah, Ekonomi dan Bisnis Islam, Hukum Syariah, dan Ushluddin Adab dan Dakwah. Alumni Strata 1 (S1) berjumlah 511 orang dan program magister Pascasarjana 21 orang.

Rektor IAIN Parepare, DR Ahmad Sultra Rustan mengungkapkan pada wisuda perdana ini sebanyak 195 alumni berpredikat Cum-Laude atau dengan pujian.

Rektor berharap agar para wisudawan dan wisudawati tetap menjaga almamater kampus yang akulturasi budaya Islam teknologi informasi.

"Terus menjaga nama baik almamater kampus yang kita cintai, dengan memperkenalkan IAIN lebih luas ke masyarakat. Serta siap menghadapi tantangan global di era teknologi,"ucapnya saat memberi sambutan.

Hadir Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama Republik Indonesia, Prof DR Phil H Kamaruddin Amin, membawakan orasi ilmiah yang bertemakan Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam.



"Alumni IAIN harus memiliki kompetensi, soft skill untuk menghadapi era revolusi industri 4.0, kita tingkatkan salah satunya lewat pendidikan berkualitas," ungkap Dirjen Pendis.

Dalam wisuda ini, turut dirangkaikan peresmian gedung baru Auditorium yang berkapasitas 2.000 orang dengan anggaran senilai 17,5 miliar.



[caption id="attachment_9697" align="alignnone" width="300"] Turut hadir wakil walikota Parepare Pangerang Rahim beserta unsur jajaran pimpinan Daerah Kota Parepare, jajaran civitas akademik IAIN Parepare, serta para orangtua/wali alumni[/caption]





 

 

 

 

 

Kamis, 07 Februari 2019

Prodi Tadris IPS, Komitmen Beri Kontribusi pada Fakultas

IAIN Parepare--- Memasuki tahun kedua Program Studi (Prodi) Tadris Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Fakultas Tarbiyah  Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, DR Ahdar selaku Ketua Penanggung jawab Prodi Tadris IPS berkomitmen akan memberikan kontribusi pada fakultas Tarbiyah.

"Kami dari Prodi Tadris IPS akan bersama-sama membangun dan memperjuangkan fakultas Tarbiyah. Walaupun kami baru seumur jagung, tapi Insyaa Allah akan memberikan kontribusi yang besar bagi fakultas Tarbiyah," ucap Ahdar saat ditemui pada acara silaturahim di Aula IAIN Parepare, Kamis (07/02).



Lebih lanjut Ahdar dalam sambutannya mengungkapkan visi Prodi tadris IPS.

"Bagaimana mewujudkan sarjana tadris IPS yang unggul, berkepribadian Islam, kompeten, responsif terhadap masalah sosial budaya dan perkembangannya demi terwujudnya masyarakat yang berkeadaban di kawasan timur Indonesia tahun 2026," ucapnya.

Prodi Tadris IPS pun akan melakukan pengkajian keislaman dalam rangka mendukung visi tersebut.

"Perlu ada pengkajian-pengkajian keislaman yang harus kita bekali kepada ananda-ananda khususnya pada tadris IPS, apakah itu pada tahsinul qiraat atau kajian keislaman lainnya, sehingga ketika ananda-ananda kita terjun ke masyarakat mereka akan siap pakai," jelas Ahdar.



Sementara DR Saepudin selaku Dekan Fakultas Tarbiyah menganggap pentingnya kebersamaan dalam memajukan fakultas maupun institusi.

"Fakultas Tarbiyah tidak akan maju kecuali kalau dilaksanakan bersama-sama maka kegiatan seperti ini patut kita syukuri bersama," ungkapnya.

 

Rabu, 23 Januari 2019

Ramah Tamah Fakultas Tarbiyah

IAIN Parepare--- Ramah tamah fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare dilaksanakan di Aula IAIN Parepare, Selasa (22/01).

 

Senin, 24 Desember 2018

Peringati Hari Ibu, Prodi PIAUD Adakan Tiga Jenis Lomba

IAIN Parepare---Dalam rangka memperingati hari Ibu 22 Desember, program studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare  mengadakan lomba anak-anak, Sabtu (22/12).

Terdapat tiga jenis lomba di antaranya lomba mewarnai, menyanyi dan make up yang diikuti sebanyak 65 anak dari Tk/RA/Paud se kecamatan Soreang kota Parepare.

Syarifah Halifah, salah satu dosen pembimbing PIAUD mengungkapkan kegiatan ini dilakukan untuk membangun kerja tim dan kelekatan bersama anak dalam rangka memperingati hari Ibu.

"Adapun jenis lombanya mewarnai, duet menyanyi dan make-up anak, dalam hal ini bahwa hakikat anak adalah bermain karena dengan bermain anak menunjukkan berbagai potensi dan kelekatan bersama keluarga," ungkapnya saat diwawncarai via whatsapp (24/12).



Selain itu, kegiatan tersebut juga dapat mambangun silaturahmi antara lembaga kampus dengan guru-guru yang turut berpartisipasi. Hadir Wakil Rektor I IAIN Parepare Muhammad Djunaidi membuka kegiatan, didampingi oleh Ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab, Bahtiar.

"“Hari Sabtu pergi ke kebun, ke kebun ambil semangka, selamat datang ibu tamu undangan, semoga senantiasa hidup bahagia,” sapa Muhammad Djunaidi dengan pantunnya.



 

Senin, 29 Oktober 2018

TAUBAT: Tarbiyah Generasi Hebat

IAIN Parepare--- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan Taubat (Tarbiyah dan Adab untuk Generasi Hebat).

Ketua HMJ Tarbiyah dan Adab, Fauziah Musra mengungkapkan tujuan dilaksanan kegiatan ini selaras dengan tema yakni membangun mahasiswa yang bermoral dan bertabur prestasi.

Kegiatan tersebut diikuti 356 peserta yang merupakan mahasiswa baru jurusan Tarbiyah dan Adab dari berbagai program studi. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula IAIN Parepare mulai tanggal 26 sampai 28 Oktober 2018.

Beberapa pemateri pun dihadirkan baik dari kalangan dosen maupun alumni mahasiswa Tarbiyah dan Adab. Adapun materi yang akan diberikan oleh peserta seperti karakter building, kifayat, public speaking, pendidikan nilai dan etika, microteaching. Selain itu dalam kegiatan tersebut juga dirangkaikan launching buku yang ditulis oleh dosen IAIN Parepare, Dr. Ahdar, M. Pd. I.

Dari kegiatan taubat ini, para peserta diharapkan memiliki ketertarikan dalam berorganisasi. “Sebagai ketua HMJ Tarbiyah dan Adab, menginginkan mahasiswa baru untuk lebih solidaritas dan saya menginginkan mahasiswa Tarbiyah ini aktif berorganisasi,” harap Fauzia Musra, Ketua HMJ Tarbiyah dan Adab.

Jumat, 19 Oktober 2018

LKPKM 2018: Bangun Jiwa Integritas, Totalitas dan Loyalitas Mahasiswa

IAIN Parepare--- Pembukaan Latihan Kepemimpinan dan Pengembangan Karakter Mahasiswa (LKPKM) tahun 2018 dibuka secara resmi di gedung Auditorium IAIN Parepare, Kamis (18/10).

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Dewan Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. LKPKM merupakan kegiatan tahunan yang diikuti oleh mahasiswa IAIN Parepare khususnya mahasiswa baru.

Sebanyak 860 peserta mengikuti kegiatan LKPKM yang mengusung tema Membangun Jiwa Integritas, Totalitas dan Loyalitas Mahasiswa yang Sadar akan Tanggungjawab Sosial. Kegiatan tersebut akan berlangsung mulai 18 sampai 21 Oktober 2018.



Meskipun dari jumlah keseluruhan mahasiswa baru tidak semuanya mengikuti LKPKM. Namun Ketua Dema IAIN Parepare Muhammad Arafah  melihat, mahasiswa yang memutuskan pilihan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta LKPKM 2018 merupakan satu langka kemajuan.

"Maka kalianlah yang sampai pada titik ini, apa poin pertama yang kalian sudah dapatkan? Kalian sudah mampu berbeda dengan teman-teman seperjuangan kalian, satu langkah lebih maju," ucapnya saat memberi sambutan di hadapan ratusan peserta.



Sementara Pelaksana Tugas Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dr. Abu Bakar Juddah melihat kegiatan LKPKM merupakan salah satu upaya untuk mempersiapkan diri sebagai pemimpin masa depan.

"Kita sudah dilahirkan bersama potensi itu tapi untuk mengimplementasikan potensi menjadi kompetensi tentulah tidak semudah membalikkan telapak tangan harus melalui sejumlah langkah-langkah di antaranya melalui pelatihan-pelatihan yang kalian ikuti seperti ini," ungkapnya.

[caption id="attachment_9085" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Abu Bakar Juddah, M. Si (Plt. Wakil Rektor III)[/caption]

Lebih lanjut, Abu Bakar Juddah juga mengingatkan kepada peserta akan pentingnya kedisiplinan.

"Dalam diri kita, kita ini adalah pemimpin paling tidak memimpin diri kita menjadi orang yang disiplin karena kedisiplinan mengantar kita ke pintu kesuksesan. Kalau Anda tidak disiplin belajar, mengikuti perkuliahan tentulah amburadul. Tapi kalau disiplin, Insyaa Allah akan mengatar kalian mencapai cita-cita," jelasnya sebelum membuka kegiatan.

"Kita tidak mampu memprediksi masa depan kita, kita hanya mampu menata. Apa yang kalian lakukan hari ini merupakan bagian dari penataan masa depan"


-Dr. Abu Bakar Juddah, M. Si-


Plt. Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, IAIN Parepare


 

 

Selasa, 09 Oktober 2018

Tarbiyah Award: Workshop Media Pembelajaran Berbahan Limbah

IAIN Parepare--- Setelah penganugerahan penghargaan kepada sejumlah guru honorer berdedikasi, penganugerahan terhadap alumni Tarbiyah IAIN Parepare, penganugerahan TPA (Taman Pendidikan Anak) se-kota Parepare dan penganugerahan mahasiswa berprestasi akademik pada pembukaan kuliah strata (S1) IAIN Parepare, panitia Tarbiyah Award 2018 kembali melaksanakan rangkaian kegiatan Tarbiyah Award yakni workshop desain media pembelajaran berbahan limbah (09/10).

Pelaksanaan workshop dilaksanakan di gedung Auditorium IAIN Parepare, dirangkaikan dengan presentasi dari beberapa tim yang masuk dalam kategori tiga besar pada lomba desain media pembelajaran  berbahan dasar limbah. Dari tiga tim tersebut, tim dari IAIN Bone berhasil meraih juara 1, disusul juara 2 dari tim IAIN Palopo dan juara 3 dari tim IAIN Parepare.

[caption id="attachment_9011" align="alignnone" width="300"] Foto: Tim IAIN Bone saat presentasi[/caption]

Hadir sebagai pemateri dalam workhshop tersebut, Dr. Ir. Nurlita Pertiwi, M.T (Ketua Prodi S3 Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup Pascasarjana UNM), Dr. Ali Halidin, M. Pd. I (Dosen IAIN Parepare) dan Mustadirham, S. Pd (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Parepare).

[caption id="attachment_9013" align="alignnone" width="300"] Tema workshop: Selamatkan Lingkungan dengan Kreativitasmu[/caption]

Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare, Bahtiar mengungkapkan pelaksanaan Tarbiyah Award merupakan yang ke delepan dan senantiasa dilakukan pengembangan. ”Kegiatan Tarbiyah Award yang ke delapan ini disamping mengembangkan kapasitas akademik mahasiswa, ini juga adalah penguatan kekeluargaan kita,” ungkapnya.
Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya delegasi tim dan dosen pendamping dari IAIN Bone dan IAIN Palopo yang dapat memperkuat silaturahmi antar perguruan tinggi.


Kegiatan Workshop dibuka langsung oleh Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor II bidang Akademik dan Kelembagaan, Muhammad Djunaidi.
Wakil Rektor I, melihat adanya perbedaan jika tenaga pendidik menggunakan media pembelajaran. “Dalam sebuah proses pembelajaran antara menggunakan media dengan tidak menggunakan media, tingkat ketahanannya jauh berbeda. Outputnya jauh lebih bagus dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran,” jelas Wakil Rektor I, Muhammad Djunaidi sebelum membuka kegiatan.

Minggu, 30 September 2018

Workshop Pendidikan QMT sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Tenaga Pendidik

IAIN Parepare--- Program studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar workshop pendidikan Quantum Miracle Teaching (QMT) di lantai 5 gedung Perpustakaan IAIN Parepare, Minggu (30/09).

Hadir pemateri CEO Sinergi Motiva Indonesia, Sardin Damis. Ia merupakan CEO Sinergi Motiva Indonesia (Motivator Pendidikan penulis buku QMT Public Speaker).



Sebanyak 91 peserta yang terdiri dari mahasiswa IAIN Parepare(calon guru), guru serta dosen. Para peserta merupakan alumni STAIN Parepare yang  kini berubah menjadi IAIN Parepare maupun tamu undangan yang berasal dari berbagai daerah mulai dari dalam kota Parepare hingga luar kota seperti kabupaten Sidrap, Pinrang dan Polman.

Menurut Mujahidah selaku Ketua penanggungjawab Prodi Pendidikan Bahasa Inggris pelaksanaan workshop tersebut sebagai wujud komitmen serta tanggungjawab dalam peningkatan kualitas pendidikan.

“Sebagai penanggungjawab prodi pendidikan bahasa Inggris kami merasa ikut bertanggungjawab dalam meningkatkan kualitas pendidikan khususnya kepada tenaga pendidik ataupun yang memang secara langsung adalah output  dari jurusan Tarbiyah IAIN Parepare,” jelasnya saat menyampaikan laporan.



Lebih lanjut Mujahidah mengungkapkan pelaksanaan workshop Quantum Miracle Teaching  dapat dijadikan sebagai model inovasi pengajaran.

“Kami menfasilitasi para mahasiswa sebagai calon guru, guru dan dosen dalam meningkatkan kualitas mereka dalam kegiatan Quantum Miracle Teaching. Model Quantum miracle teaching ini adalah model inovasi pengajaran terbaru yang perlu diketahui dan menjadi bekal pada guru dalam proses belajar mengajar,” tambah Mujahidah.



Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare, Bahtiar sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Bahtiar melihat kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap calon tenaga guru baik itu mahasiswa, alumni kampus, serta para tenaga pendidik yang turut hadir menjadi peserta workshop.

Sementara Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor I bidang Akademik dan Kelembagaan, Muhammad Djunaidi yang turut hadir membuka kegiatan menjelaskan pentingnya mahasiswa memiliki kompetensi yang dibuktikan dalam SKPI (Surat Pendamping Ijazah).



“Ijazah-ijazah S1 sekarang itu harus didampingi dengan SKPI, apa yang tercantum didalamnya mengenai kemampuan apa, kompetensi apa  yang dimiliki oleh pemilik ijazah. Itulah yang dilihat oleh pemakai dalam rangka rekruitmen tenaga kerja,” jelas Muhammad Djunaidi saat memberi sambutan.

[caption id="attachment_8884" align="alignnone" width="300"] Penandatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara IAIN Parepare dengan CEO Sinergi Motiva Indonesia[/caption]

Kamis, 13 September 2018

Serap Masukan melalui Rapat Akademik Dosen

IAIN Parepare--- Menjelang aktifnya perkuliahan pada semester ganjil yang akan diikuti oleh seluruh mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare, ratusan orang mengikuti rapat dosen tahun akademik 2018/2019 di Aula IAIN Parepare, Kamis (13/09).




Dibuka langsung oleh Muhammad Djunaidi selaku Pelaksana tugas (Plt) Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kelembagaan, turut dihadiri pula para ketua dari berbagai jurusan, mulai dari Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab, Ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam dan Ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi.

Rapat tersebut merupakan rapat yang rutin dilaksanakan sekali dalam setiap tahun. Hal ini dilakukan dalam rangka mengevaluasi serta membahas hal-hal yang terkait masalah-masalah (problem) yang ditemui dosen dalam aktivitas perkuliahan.  Selain itu dalam pertemuan ini para dosen juga diberi kesempatan mengajukan pertanyaan maupun saran dalam sesi tanya jawab.



Hamdanah Said salah seorang dosen sekaligus penggagas kode etik IAIN Parepare, memberi saran agar dalam proses perkuliahan kode etik tetap diberlakukan. "Dosen diharapkan membaca pelanggaran ringan dengan sanksi ringan. Sebab, dosen mempunyai hak menjatuhkan sanksi ringan berupa teguran," ungkapnya. Tidak hanya Hamdanah Said, beberapa dosen pun turut mengajukan beberapa pertanyaan serta saran yang ditanggapi langsung oleh para Ketua jurusan yang hadir.





Sementara Muhammad Djunaidi dalam memimpin rapat mengakui masih adanya  kekurangan yang perlu diperbaiki ke depannya. "Harus kita menyadari, memang pasti ada kekurangan. Namun, untuk menutupi kekurangan itu mari bersama-sama kita mencari solusi," ajaknya.



Selain itu, Muhammad Djunaidi juga mengungkapkan dalam waktu dekat ini, IAIN Parepare akan memiliki beberapa fakultas. "Pada saat kita berubah jadi fakultas, di situ saatnya perlu banyak pertemuan agar kita memperoleh masukan dan mencari solusi terhadap permasalahan-permasahan yang dihadapi,"terangnya.

 

Selasa, 28 Agustus 2018

PBAK: Internalisasikan Budaya Akademik Wujudkan Kampus Peradaban

IAIN Parepare--- Pembukaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare resmi dibuka oleh Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan di pelataran gedung zona akreditasi, IAIN Parepare (28/08).



Dihadiri oleh segenap sivitas akademika IAIN Parepare, peserta PBAK diikuti sebanyak 1.832 orang yang terdiri dari mahasiswa baru 1.789 orang dan mahasiswa lama 43 orang. Masih terdapat beberapa mahasiswa baru yang belum mengikuti PBAK dan dipastikan akan mengikuti kegiatan PBAK pada tahun berikutnya.

[caption id="attachment_8695" align="alignnone" width="300"] Foto: Ketua Panitia PBAK, Dr. Hj. Hamdanah Said, M. Si[/caption]

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare merupakan lembaga formal dan menjadi social change serta menjadi institut yang mengembang budaya akademik yang berpangkal pada tridharma perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan penjelasan ketua panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK), Dr. Hj. Hamdanah Said.

"Dalam upaya membantu proses upaya sosialisasi mahasiswa baru ke dalam budaya akademik dan sistem yang berlaku di IAIN Parepare maka diselenggarakan suatu kegiatan akademik dengan visi terwujudnya mahasiswa yang berakhlakul karimah, inovatif, mandiri dalam mengembang kajian Islam dan akulturasi budaya berbasis teknologi informasi," ungkap Ketua Panitia PBAK 2018, Dr. Hj. Hamdanah Said.

[caption id="attachment_8692" align="alignnone" width="300"] Foto: Penyematan ID Card Peserta PBAK[/caption]

Sementara Rektor, IAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan dalam sambutannya mewajibkan mahasiswa yang akan menjadi pengurus Organisasi kemahasiswaan (Ormawa) kampus, nantinya harus memiliki sertifikat PBAK sebagai tanda bukti telah lulus mengikuti kegiatan tersebut.

[caption id="attachment_8696" align="alignnone" width="300"] Foto: Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si[/caption]

Lebih lanjut, Ahmad juga mengajak mahasiswa untuk aktif dalam keoraganisasi tanpa mengindahkan aktivitas perkuliahan. "Tidak ada organisasi kemahasiswaan di IAIN Parepare ini yang mengajari anggotanya bermalas-malasan dan mengutamakan kegiatan organisasi daripada perkuliahan. Semua organisasi kemahasiswaan tetap mengedepankan perkuliahan disamping organisasi. Organisasi sukses, menuntut ilmu juga sukses," jelas Rektor IAIN Parepare, Dr. Ahmad Sultra Rustan sebelum membuka kegiatan.


Adapun tujuan dilaksanakannya PBAK, sebagai berikut:

  1. Mengembangkan pemahaman dan penghayatan peserta terhadap sistem pendidikan di IAIN Parepare

  2. Mengembangkan kecerdasan spritual, emosional, intelektual dan sosial peserta

  3. Memupuk semangat solidaritas dan toleransi antara sivitas akademika

  4. Mengembangkan rasa memiliki dan tanggungjawab akademik, sosial terhadap disiplin ilmu

  5. Mengembangkan sikap kritis dan kreatif mahasiswa

  6. Mengembangkan nilai-nilai kearifan lokal





[caption id="attachment_8693" align="alignnone" width="300"] Foto: Persembahan Tari Kreasi oleh Aliansi Mahasiswa Seni (Animasi) IAIN Parepare[/caption]

 

Selasa, 21 Agustus 2018

Dosen IAIN Parepare Belajar Riset Internasional Ke Universitas Leiden Belanda

Diktis, subdit penelitian dan publikasi Kementerian Agama Republik Indonesia (RI), tahun ini mengirim sebanyak sembilan orang dosen yang berasal dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) dan PTKIS se-Indonesia untuk mengikuti Short Course berstandar Internasional di Universitas Leiden Belanda. Salah satu diantara 9 orang tersebut yakni Dr. Ali Halidin. Ia merupakan salah seorang dosen pada jurusan Tarbiyah, IAIN Parepare.

[caption id="attachment_8616" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ali Halidin, M. Pd. I (Dosen pada jurusan Tarbiyah, IAIN Parepare)[/caption]

 



Dari wawancara via whatsApp (Selasa, 21/08), Dr. Ali Halidin menjelaskan adapun materi pembelajaran yang akan diikuti dalam short course tersebut meliputi studi metodologi riset, akademik writing, riset publication, Islamic Study dan juga studi naskah klasik yang ada di perpustakaan Belanda. "Sampai saat ini naskah-naskah tersebut masih tersimpan dengan rapi dan terjaga, namun perlu untuk selalu dikaji dan diteliti konsep-konsep kandungan didalamnya", jelasnya.



Beberapa profesor, peneliti dan penulis hebat akan terlibat sebagai pengajar dalam short course ini, diantaranya professor Dr. David Henley, salah satu peneliti yang mengkaji tentang Contemporary Indonesia, Dr. Nico Captain Islam and Souheast Asia, Prof. Dr. Wadad Kadi, dan Prof. Dr. Petra Sijpesteijn, sebagai Senior Professor dalam studi Islam Arab serta beberapa pengajar lainnya yang ahli dalam naskah-naskah klasik.  Short course ini akan berlangsung selama sebulan penuh, mulai dari tanggal 20 Agustus dan berakhir pada tanggal 20 September 2018.

 

Kamis, 16 Agustus 2018

Publikasi Hasil Riset Dosen Tarbiah lewat Seminar

IAIN Parepare--- Jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan seminar makalah dosen di ruang seminar tarbiyah, Selasa (14/08). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Bahtiar, Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare.

Sebanyak 9 dosen yang melakukan presentasi, nantinya hasil seminar (kumpulan) makalah dosen akan diterbitkan dalam bentuk buku.

[caption id="attachment_8580" align="alignnone" width="300"] Daftar 9 dosen yang menjadi narasumber (Pelaksanaan mulai tanggal 14 sampai 15 Agustus 2018)[/caption]

Rahman Fasih selaku Ketua panitia menjelaskan kegiatan seminar makalah dosen dilakukan sebagai upaya memberikan pelayanan bagi dosen yang terkendala dalam penyusunan BKD (Beban Kerja Dosen) dalam bidang penelitian dan pengembangan ilmu.



Selain itu, seminar makalah dosen juga diharapkan dapat menjadi motivasi bagi dosen untuk melakukan riset dan publikasi ilmiah.

      

Selasa, 14 Agustus 2018

Tarbiyah Award: Seleksi Award Guru Berdedikasi sebagai Stimulus Tumbuhkan Etos Kerja

IAIN Parepare---Panitia pelaksana Tarbiyah Award jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare melaksanakan seleksi award guru berdedikasi sekota Parepare, Selasa (14/08).

Seleksi award guru berdedikasi hanya memfokuskan pada guru-guru berstatus non PNS baik dalam lingkup Dikdas (pendidikan dasar) maupun Kemenag (kementrian agama) kota Parepare. Sedikitnya, 12 guru non PNS yang berhasil melaju ke tahap seleksi wawancara.

[caption id="attachment_8573" align="alignnone" width="300"] Foto: Proses wawancara salah satu peserta[/caption]

"Kami hanya memilih non PNS saja karena kalau PNS itu memang sudah tugasnya mengajar dan berdedikasi pada negara dan lembaga. Kalau non PNS ini, kita harus melihat bagaimana kehidupan guru lebih jauh dan ini ada kaitannya dengan pengabdian masyarakat," tutur Ketua Panitia, Ali Halidin.

Lebih lanjut Ali Halidin menjelaskan hasil dari seleksi guru berdedikasi ini bisa dijadikan sebagai sebuah format pengabdian  berbasis riset. "Tentunya dari 12 orang kita akan memilih 1,2,3 orang yang betul-betul dedikatif yaitu punya jiwa mengabdi," tambahnya.



Sementara Ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab, Bahtiar sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. "Saya sangat apresiasi terhadap apa yang dilakukan panitia, minimal ada 2 manfaat yang bisa kita ambil di sini. Pertama, penguatan lembaga (akreditasi) serta mendekatkan pada stakeholder. Kedua, saya lihat ini sebagai stimulus untuk menumbuhkan etos kerja sehingga mampu berprestasi," jelasnya saat memberi sambutan yang dilaksanakan di ruang seminar jurusan.

Selain itu, ia juga berharap output (keluaran) dari kegiatan seleksi award guru berdedikasi mampu mewakili kota Parepare di ajang pemilihan guru terbaik baik di tingkat regional maupun nasional.

Kamis, 26 Juli 2018

Inovasi Tarbiyah Award 2018

IAIN Parepare--- Jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar pembukaan Tarbiyah Award di Aula IAIN Parepare, Rabu (25/07). Tarbiyah Award merupakan kegiatan rutin jurusan yang dilakukan sekali dalam setahun.

Dengan bertajuk meraih mimpi, kegiatan Tarbiyah Award tahun 2018 berbeda dengan tahun sebelumnya. Hal tersebut dijelaskan oleh Ketua panitia, Ali Halidin. "Tahun ini, Alhamdulillah bukan hanya prestasi dalam bidang akademik saja tetapi kita sudah merambah kepada pengabdian masyarakat dan standar keilmuan yang ada," ungkapnya saat diwawancarai usai pembukaan.

Adapun yang membedakan dengan Tarbiyah Award tahun sebelumnya, adanya rangkaian kegiatan penganugerahan guru  honorer  yang memiliki dedikasi terhadap pendidikan. "Kami bekerja sama dengan Diknas dan Kemenag (Kementerian Agama) kota Parepare  tentang penganugerahan guru berdedikasi, kita ingin memberi apresiasi kepada guru terutama honorer," jelas Ali Halidin, Ketua Panitia.

Selain itu, terdapat pula lomba untuk mahasiswa terkait pembuatan desain media pembelajaran dari bahan limbah serta workshop desain pembelajaran yang rencananya akan dilaksanakan pada awal bulan Oktober.



Dalam bidang prestasi akademik mahasiswa terdapat tiga penilaian diantaranya penilaian  indeks prestasi, kemampuan akademik sesuai dengan Program studi (Prodi) mahasiswa seperti penguasaan bahasa, serta kemampuan bakat ataupun skill.  Sementara Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab, Bahtiar melihat adanya inovasi yang dilakukan oleh panitia. "Apa yang dilakukan oleh panitia saat ini inovasi-inovasi yang luar biasa. Kegiatan ini bukan hanya penguatan akreditasi, untuk  masyarakat internal tetapi juga masyarakat eksternal, ada sumbangsih," ungkapnya saat menyampaikan sambutan.

[caption id="attachment_8411" align="alignnone" width="300"] Foto sisi tengah, Bahtiar (Ketua Jurusan Tarbiyah dan Adab)[/caption]

[caption id="attachment_8412" align="alignnone" width="300"] Foto: salah satu mahasiswa dalam sesi lomba debat bidang prestasi akademik[/caption]

Kamis, 05 Juli 2018

Ratusan Mahasiswa Ikuti Pembekalan KPM

IAIN Parepare--- Sebanyak 907 mahasiswa yang terdiri dari berbagai jurusan pada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare mengikuti pembekalan Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM), Kamis (05/07).

Kegiatan pembekalan peserta KPM tahun 2018 merupakan salah satu kegiatan yang wajib diikuti oleh calon peserta KPM sebelum menuju ke lokasi. Sedikitnya, terdapat dua kabupaten yang menjadi target KPM pada tahun 2018, yakni kabupaten Sidrap yang terdiri dari 11 kecamatan (99 posko) dan kabupaten Enrekang pada kecamatan Buntu Batu dan desa Latimojong (6 posko).

Pembekalan KPM berlangsung di Audiotrium IAIN Parepare selama empat hari mulai  tanggal 5 sampai dengan 8 Juli 2018 . Ketua panitia KPM IAIN Parepare, Dr. Ramli mengungkapkan tema yang diangkat adalah pengabdian masyarakat berbasis budaya. "Kami ingin mencoba melihat bagaimana potensi-potensi kearifan lokal itu menjadi salah satu kekuatan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia," jelas Ramli saat menyampaikan laporan selaku Ketua Panitia.

Muhammad Djunaidi selaku Pelaksana Tugas (Plt Wakil Rektor 1) mengungkapkan mahasiswa KPM harus menyesuaikan dengan kondisi dan situasi yang ada di lapangan. "Yang paling penting diantara kalian, pada saat nanti pembentukan kelompok kita sudah berada pada kelompok paguyuban artinya kita sudah berada  pada suatu ikatan kekeluargaan," nasehat Muhammad Djunaidi sebelum membuka kegiatan pembekalan KPM.

[caption id="attachment_8286" align="alignnone" width="300"] Foto mulai dari kiri: Dr. Zainal Said, M.H (Kepala P3M IAIN Parepare), Drs. Muhammad Djunaidi, M. Ag (Plt. Wakil Rektor I), Dr. H. Sudirman, M.H (Plt. Wakil Rektor II dan Dr. Ramli, S. Ag, M. Sos. I (Ketua panitia KPM 2018)[/caption]



Sementara salah satu peserta pembekalan KPM, Nurul mengaku antusias dengan adanya Kuliah Pengabdian Masyarakat. Ia mengaku telah sibuk menyiapkan segala keperluan yang akan dibutuhkan di lokasi KPM. Meskipun pembekalan KPM sempat ditunda dikarenakan adanya penyesuaian akademik namun rencananya, pemberangkatan KPM akan tetap dilaksanakan pada Senin 30 Juli 2018 sedangkan penarikan peserta KPM akan dilakukan pada tanggal 17 September mendatang.

 

Senin, 30 April 2018

Workshop Academic Writing, Wujud Komitmen Peningkatan Kualitas

IAIN Parepare --- Usai menyelenggarakan Scholarship Seminar oleh program studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare pada minggu kemarin (29/04), panitia kembali melanjutkan kegiatan Workshop Academic Writing di gedung yang sama yakni di Auditorium IAIN Parepare (30/04).

Workshop yang masih dalam rangkaian kegiatan International Colloquium on Enviromental Education sukses menarik antusias peserta. Terbukti, ratusan peserta hadir memenuhi gedung Auditorium untuk menyimak para narasumber yang berasal dari berbagai perguruan tinggi baik dalam negeri maupun luar negeri.

[caption id="attachment_7763" align="alignnone" width="300"] Foto mulai dari sisi kiri: Prof. Dr. Ismail Suardi Wekke (STAIN Sorong, Indonesia), Prof. Dr. Chokchai Yuenyong (Khon Khaen University, Thailand), Prof. Dr. Peter John Wanner (Tohoku University, Japan) dan Hj. Nurhamdah , M. Pd (Moderator/ IAIN Parepare)[/caption]

Mujahidah selaku Ketua panitia mengatakan kegiatan tersebut merupakan wujud komitmen dan partisipasi dari program studi pendidikan bahasa Inggris untuk menghadirkan kegiatan-kegiatan yang berorientasi pada pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya seluruh civitas akademik khususnya bagi kalangan dosen ataupun mahasiswa. "Bagi kami kegiatan-kegiatan yang berbasis akademik harus menjadi nuansa yang mewarnai dinamika yang terbangun di kampus ini sebagai upaya mewujudkan tridharma perguruan tinggi," jelas Mujahidah, Ketua Panitia sekaligus Penanggungjawab program studi Pendidikan Bahasa Inggris.

Kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama berskala international pasca berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare. Menurut Bahtiar, ketua jurusan Tarbiyah dan Adab, sebelumnya kegiatan berskala internasional pernah dilakukan ketika masih berstatus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) yang diselenggarakan pada tahun 2009. "Kami berharap kepada teman-teman program studi lain untuk termotivasi dengan adanya kegiatan yang dilakukan program studi bahasa Inggris. Mudah-mudahan di masa yang akan datang juga akan dilakukan kegiatan yang memberikan kontribusi yang besar pada lembaga kita ini," harap Ketua jurusan Tarbiyah dan Adab, Bahtiar saat menyampaikan sambutan.

Para narasumber yang menggunakan bahasa Inggris menjadi tantangan dan menguji kemampuan penguasaan bahasa Inggris peserta yang terdiri dari dosen, guru, serta mahasiswa dari berbagai jurusan. "Walaupun narasumber kita menggunakan bahasa Inggris, saya kira ini menjadi tantangan bagi kita semua untuk menguji kemampuan bahasa terutama yang memilih program studi bahasa Inggris," ungkap Muhammad Djunaidi sebelum membuka kegiatan mewakili Rektor IAIN Parepare.

 

Minggu, 29 April 2018

Scholarship Seminar, Hadirkan Pemateri dari Luar Negeri

IAIN Parepare--- Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) jurusan Tarbiyah dan Adab Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menggelar Scholarsip seminar di Auditorium IAIN Parepare (29/04). Ratusan peserta hadir memadati ruangan yang terdiri dari mahasiswa berbagai jurusan, guru serta dosen.



Seminar yang bersifat umum ini dilakukan guna membahas cara-cara mendapatkan beasiswa baik beasiswa dalam negeri maupun luar negeri. Ketua panitia, Mujahidah mengatakan beasiswa itu mudah akan tetapi mahasiswa belum mengetahui caranya. "Hari ini kita kupas tuntas akan hal itu, ada tekhnis atau peluang-peluang mahasiswa mendapatkan peluang beasiswa dan hari ini akan kita lihat apa peluang-peluang itu dan bagaimana caranya," jelas Ketua Panitia, Mujahidah.

[caption id="attachment_7759" align="alignnone" width="300"] Prof. Dr. Peter Jhon Wanner Tohoku University Japan[/caption]

Dua pemateri dari luar negeri pun dihadirkan pada seminar tersebut yakni Dr. Suyatno Ladiqi (University Sultan Zainal Abidin Malaysia) dan Prof. Dr. Peter Jhon Wanner Tohoku University Japan.

Pemateri pertama, Suyatno Ladiqi mengungkap akan pentingnya memiliki kemampuan softskill seperti menulis untuk mendapakan peluang beasiswa. "Softskill nampak ketika wawancara, pastikan kalian memiliki kemampuan itu," ungkapnya.

Di akhir seminar, juga dilakukan pendatanganan MoU (Memorandum of Understanding) antara IAIN Parepare dengan University Sultan Zainal Abidin Malaysia.  "Dalam agreement tadi disepakati bersama, bukan hanya sekedar mahasiswa tau ada beasiswa tetapi dari agreement tadi ada pertukaran antara mahasiswa kami dengan mahasiswa University Sultan Zainal Abidin Malaysia," kata Mujahidah yang juga sebagai Penanggungjawab program studi PBI.